Trenggiling atau tenggiling, atau pangolin, atau peusing bahasa Inggrisnya “Scaly Ant Eater”, atau nama latinnya Manis javanica (untuk jenis trenggiling yang hidup di Indonesia dan Malaysia) adalah hewan mamalia (menyusui) yang tidak bergigi alias ompong.
Trenggiling hidup di daerah hutan hujan tropis dataran rendah. Bentuk tubuhnya memanjang. Panjang dari kepala sampai ekor trenggiling dewasa sekitar 90 cm, sedang panjang ekornya sekitar 40 cm, beratnya dapat mencapai 12 kg. Umumnya trenggiling betina lebih pendek dari trenggiling jantan. Ia memiliki lidah yang dapat dijulurkan hingga sepertiga dari panjang tubuhnya untuk mencari semut disarangnya. Disamping itu trenggiling mempunyai 2 pasang kaki yang pendek, mulut, mata, telinga dan sisik yang keras.
Sisik tenggiling yang bersifat keras, tebal dan tajam itu membantu melindungi dirinya dari musuh. Selain itu ia melindungi dirinya dari musuh dengan cara menggulung badannya hingga seperti bentuk bola sehingga sulit dimakan oleh predator seperti ular namun justru posisi ini memudahkan manusia untuk menangkapnya, Ia dapat pula mengibaskan ekornya yang bersisik tajam sehingga bisa melukai pengganggunya. Trenggiling aktif melakukan kegiatannya di malam hari.
Makanan trenggiling adalah serangga terutama semut dan rayap yang merupakan hama bagi tanaman sehingga keberadaan trenggiling sangat penting sebagai pengontrol populasi hama serangga, punah atau berkurangnya populasi trenggiling akan berdampak pada ledakan hama serangga.
Diwaktu siang ia bersembunyi di lubang sarangnya. Diantaranya ada yang tinggal diatas dahan pohon. Ia suka bersarang pada lubang-lubang yang berada dibagian akar-akar pohon besar atau membuat lubang di dalam tanah yang digali dengan menggunakan cakar kakinya. Atau ia menempati lubang-lubang bekas hunian binatang lainnya. Pintu masuk kelubang sarang selalu ditutupnya.
Musim kawin trenggiling jatuh pada bulan April sampai Juni. Setelah sang betina mengandung beberapa bulan, ia akan melahirkan anaknya. Anak yang baru dilahirkan beratnya sekitar setengah kg (500 gr), panjang sekitar 45 cm, dan tak lama setelah lahir anak trenggiling langsung bisa berjalan. Waktu lahir sisik si anak masih lembut, namun akan menjadi keras dalam masa 2 hari. Biasanya induk trenggiling akan menjaga anaknya 3 sampai 4 bulan. Selama itu sang anak sering di bawa-bawa oleh induknya di atas ekornya.
Trenggiling terdiri dari satu jenis (genus) dan 7 spesies / species (rumpun), yaitu spesies :
Trenggiling termasuk satwa liar mamalia yang dilindungi undang-undang, sebagaimana tertuang dalam Lampiran PP No. 7 Tahun 1999, dan ada kententuan dalam Undang-Undang No. 5 Tahun 1990 bahwa:
Makanan trenggiling adalah serangga terutama semut dan rayap yang merupakan hama bagi tanaman sehingga keberadaan trenggiling sangat penting sebagai pengontrol populasi hama serangga, punah atau berkurangnya populasi trenggiling akan berdampak pada ledakan hama serangga.
Diwaktu siang ia bersembunyi di lubang sarangnya. Diantaranya ada yang tinggal diatas dahan pohon. Ia suka bersarang pada lubang-lubang yang berada dibagian akar-akar pohon besar atau membuat lubang di dalam tanah yang digali dengan menggunakan cakar kakinya. Atau ia menempati lubang-lubang bekas hunian binatang lainnya. Pintu masuk kelubang sarang selalu ditutupnya.
Musim kawin trenggiling jatuh pada bulan April sampai Juni. Setelah sang betina mengandung beberapa bulan, ia akan melahirkan anaknya. Anak yang baru dilahirkan beratnya sekitar setengah kg (500 gr), panjang sekitar 45 cm, dan tak lama setelah lahir anak trenggiling langsung bisa berjalan. Waktu lahir sisik si anak masih lembut, namun akan menjadi keras dalam masa 2 hari. Biasanya induk trenggiling akan menjaga anaknya 3 sampai 4 bulan. Selama itu sang anak sering di bawa-bawa oleh induknya di atas ekornya.
Trenggiling terdiri dari satu jenis (genus) dan 7 spesies / species (rumpun), yaitu spesies :
- Manis Javania, hidup tersebar di Indonesia, Malaysia dan Indochina.
- Manis Pentadactyla, hidup di Nepal, Himalaya Timur, Myanmar dan China.
- Manis Carssicaudata, hidup di India dan Srilangka.
- Manis Tertradactyla, trenggiling tak berekor yang hidup di Asia.
- Manis Temmenki, hidup di Asia.
- Manis Triscuspis, hidup di Asia.
- Manis Gigantea, hidup di Afrika.
Trenggiling termasuk satwa liar mamalia yang dilindungi undang-undang, sebagaimana tertuang dalam Lampiran PP No. 7 Tahun 1999, dan ada kententuan dalam Undang-Undang No. 5 Tahun 1990 bahwa:
- Barangsiapa dengan Sengaja menangkap, melukai, membunuh, menyimpan, memiliki, memelihara, mengangkut, dan memperniagakan satwa yang dilindungi dalam keadaan hidup; (Pasal 21 ayat (2) huruf a), diancam dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp. 100.000.000,00 (seratus juta rupiah). (Pasal 40 ayat (2));
- Barang Siapa Dengan Sengaja menyimpan, memiliki, memelihara, mengangkut, dan memperniagakan satwa yang dilindungi dalam keadaan mati (Pasal 21 ayat (2) huruf b), diancam dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp. 100.000.000,00 (seratus juta rupiah). (Pasal 40 ayat (2));
- Dengan Sengaja memperniagakan, menyimpan atau memiliki kulit, tubuh, atau bagian-bagian lain satwa yang dilindungi atau barang-barang yang dibuat dari bagian-bagian tersebut atau mengeluarkannya dari suatu tempat di Indonesia ke tempat lain di dalam atau di luar Indonesia; (Pasal 21 ayat (2) huruf d), diancam dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp. 100.000.000,00 (seratus juta rupiah). (Pasal 40 ayat (2));
Sumber:
- iwandahnial.wordpress.com
bener2, ada oknum yg menjual trenggiling ke luar negri.... harap mnta bntuan para polisi air dan udara spya sll mengecek bawaan brg2 penumpang.
BalasHapusdan bagi pihak bea dan cukai untuk lbh serius...
Kulit dan daging trenggiling bagi masyarakat china dan beberapa negara lain di duga dapat menyembuhkan penyakit. sehingga trenggiling khususnya di china di gunakan sebagai obat tradisional atau lebih sering di kenal denga TCM (tradicional china medicine), sehingga hewan ini sangat di cari. harga semangkok daging trenggiling pun bisa mencapai 1 juta. itulah sebabnya, perdagangan ilegal akan hewan ini sangat banyak di luar sana.
BalasHapusDEMI MENJAGA KEHIDUPAN TRENGGILING BIAR TIDAK PUNAH..MAKA PERLU DIJAGA KELESTARIANNNYA DAN PEMERINTAH JUGA DENGAN SERIUS MEMBERI SANKSI TERHADAP ORANGORANG YANG SENGAJA MEMPERJUALBELIKANNYA
BalasHapussaya mengapreasi banget terhadap, terhadap orang orang yang benar-benar dengan suka rela,melindungi...itulah orang-orang yang melakukan tanpa pamrih...sip jempolan
BalasHapusselama ini sy heran juga, saya pecinta hewan khususnya reptile, saya juga mengembangbiakkanya, tapi untuk ijin breeding atau semacamnya suliiiitttt bgt, kadang sy takut kalau nunjukin hasil tangkaran, malah ke na sita. GMN KL GN MAS BROOO REPTILE LOVERRSSS
BalasHapuspengen miara trenggiling. dilindungi dan dikembangbiakan oleh saya. . . dapetnya dimana ya? saya tinggal di sukabumi jawa barat. terimakasih
BalasHapussetau saya manis tetradactyla itu BUKAN trenggiling tidak berekor, malahan trenggiling berekor TERPANJANG lho
BalasHapushttp://en.wikipedia.org/wiki/Long-tailed_pangolin