Suatu hari ketika saya sedang berdiskusi dengan 6 rekan POLHUT membahas manajemen operasi pengamanan hutan oleh POLHUT, tiba-tiba salah seorang rekan menerima telepon yang menginformasikan adanya perniagaan satwa liar dilindungi, tanpa aba-aba lagi, dengan penuh semangat kami semua bergegas menuju TKP dengan menggunakan 6 motor trail, ternyata laporan tersebut benar, ada dua ekor Kucing Hutan (Felis bengalensis) dalam kandang besi di tengah kerumunan orang, belum diketahui siapa pemilik satwa tersebut, kemudian tanpa komando semua mencari pemilik satwa, karena terlalu focus dengan pelaku kami lalai mengamankan barang bukti, sehingga barang bukti berupa dua ekor kucing hutan dibawa kabur oleh orang tak dikenal, kemudian kami berupaya mengejar pelaku kearah barat, tapi sampai malam kami tidak dapat mengejar pelaku.
Keesokan harinya kami mengevaluasi kejadian tersebut, akhirnya kami menyimpulkan bahwa kesalahan kami hingga terjadi kegagalan operasi pengamanan tersebut adalah Tidak adanya perencanaan yang matang dan tidak terorganisir dengan baik sehingga pelaksanaan operasi gagal atau dengan kata lain kami tidak mengaktualisasikan fungsi manajemen dalam pelaksanaan operasi. “Pengalaman adalah guru yang paling baik” semoga pengalaman ini tidak terjadi dengan kawan-kawan POLHUT lainnya.
Berikut ini saya akan coba menguraikan fungsi manajemen dalam pelaksanaan operasi hutan oleh POLHUT:
Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.(Griffin, R. 2006. Business, 8th Edition. NJ: Prentice Hall.)
Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan.
George R. Terry menyebutkan bahwa fungsi manajemen terdiri dari:
- Planning (Perencanaan)
- Organizing (Pengorganisasian)
- Actuating (Penggerakkan)
- Controlling (Pengawasan).
Perencanaan (Planning) ialah fungsi manajemen yang harus bisa menjawab rumus 5W1H. WHAT(apa) yang akan dilakukan, WHY (mengapa) harus melakukan apa, WHEN (kapan) dilaksanakan apa, WHERE (dimana) melakukan apa, WHO (siapa) yang melakukan apa, HOW (bagaimana) cara melakukan apa,
Pengorganisasian (Organizing) ialah fungsi manajemen yang berhubungan dengan pembagian tugas. Siapa mengerjakan apa dan siapa bertanggung jawab pada siapa.
Penggerakkan (actuating) yaitu fungsi manajemen yang berhubungan dengan bagaimana cara menggerakkan kerabat kerja (bawahan) agar bekerja dengan penuh kesadaran tanpa paksaan.
Pengawasan ( Controlling) disebut juga fungsi pengendalian. Suatu proses untuk mengukur atau membandingkan antara perencanaan yang telah dibuat dengan pelaksanaan. Dengan adanya pengawasan ini, diharapkan jangan sampai terjadi kesalahan atau penyimpangan.
Jika fungsi manajemen tersebut diaktualisasikan dengan kejadian di atas, maka setidak tidaknya sebelum berangkat ke TKP harus terlebih dahulu:
A. direncanakan:
1. Apa yang akan dilakukan (menangkap, dibiarkan, dibina….
2. Apa Alat yang digunakan (kendaraan, senpi, borgol…
3. Bagaimana metode yang digunakan (tertutup intel baru sergap atau terbuka langsung sergap
4. Kemana akan dibawa pelaku dan Barang Bukti
5. berapa dan darimana dana yang diperlukan
B. Organisasi
1. Siapa yang melakukan apa
2. Siapa pemimpin tim (setidaknya senioritas)
3. Siapa Negosiator (juru bicara)
4. Siapa yang mendokumentasikan dan mencatat
5. Siapa yang mengawasi/mengamankan barang bukti
6. Penugasan (SPT jika sempat)
C. Actuating
Setelah ada rencana dan organisasi yaa... dilaksanakan, jangan sampai terlalu lama membuat rencana atau menentukan organisasi
D. Controlling
Ketua tim dan sesama anggota tim saling mengingankat/mengawasi jalannya pelaksanaan operasi
Mantap tu,tapi kalo perlengkapan tidak memadai,bagaimana ?
BalasHapus